Saturday, 5 March 2011

Renungan harian, 18 Februari 2011

Bacaan
Kej. 11:1-9; Mzm. 33:10-11, 12-13, 14-15; Mrk 8:34-9:1

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.(Mrk 8:36)

Renungan

Ketika membaca perikop injil ini, sebuah pertanyaan yang muncul dari hati saya ialah “Apa yang saya cari dalam hidup ini?” Berbicara mengenai kehidupan tentu takkan ada habisnya. Dunia selalu menawarkan banyak sekali model kenikmatan dan kesenangan kepadaku. Seringkali saya juga tergoda mencari kepuasaan dunia tersebut. Kekayaan, kedudukan, kehormatan menjadi sesuatu yang seringkali memperdaya saya. Akibatnya diri sendiri kurang terurus dan juga menjadi kurang komunikasi.
Saya memang takkan terlepas dari hal-hal duniawi karena saya masih hidup dalam dunia. Namun hal-hal duniawi tersebut tidak boleh menjadi perangkap dan menyesatkan. Kita boleh dekat dengan harta namun tidak boleh lekat. Dalam bacaan hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk selalu memanggul salib kita. Salib merupakan lambang dari kita umat kristiani. Dengan salib kita diharapkan dapat meneladan Yesus yang juga memanggul salibnya hingga akhir. Memanggul salib memanglah tidak ringan, Yesus sendiri juga sampai jatuh tiga kali untuk hal itu. Tapi ia mengajarkan kita untuk selalu bangkit di saat kita terjatuh. Hidup merupakan sebuah anugrah yang diberikan oleh Tuhan. Harta adalah sarana, bukan tujuan. Tujuan kita hidup ialah memuliakan dan mengabdi kepada Tuhan selama hidup ini.  Percuma kita mengumpulkan harta di dunia karena matipun harta itu juga takkan dibawa. Persembahan yang Tuhan inginkan bukanlah seluruh kekayaan, karena kekayaan tak ada artinya. Persembahan itu ialah seluruh diri, hati yang percaya dan iman yang tetap teguh padaNya meski dalam kesulitan. Saya juga belajar untuk selalu percaya bukan hanya saat bahagia, tapi juga saat dalam kesulitan. Dengan memanggul salib, di sinilah kepercayaan yang murni akan tampak. Emas kan semakin murni saat ia dibakar dan iman akan semakin murni jika selalu setia padaNya. Tujuan saya dan anda hidup ialah untuk selalu memuliakan Dia, maka jadikanlah hidup ini layaknya lukisan yang selalu memegahkan kebesaranNya.

Doa
Tuhan, dalam hidup terkadang aku hanya memikirkan yang duniawi saja. Saat gembira atau susah sering aku melupakanmu. Karena terlalu gembira aku menjadi lupa bersyukur dan berterima kasih. Saat aku mengalami kesusahan aku menjadi kurang percaya pada-Mu. Bapa aku mohon maaf atas semuanya itu. Aku mohon tuntunlah hatiku dan ajarkanlah aku untuk dapat rendah hati. Hadirlah dalam hatiku agar aku semakin mengimaniMu dan menjadi pribadi yang dapat bersyukur atas apa yang aku alami hari ini.

No comments:

Post a Comment