Thursday, 17 March 2011

Renungan harian, 11 Maret 2011

Bacaan Injil Mat 9: 14-15
Renungan
Dulu ketika aku masih duduk di bangku SMP, aku pernah berniat untuk berpuasa seperti yang dilakukan kakak dan orangtuaku. “Sehari makan kenyang satu kali”, begitulah aturan yang aku dengar. Aku pun menjalaninya meski sebenarnya memang belum saatnya bagiku yang masih berumur kurang dari 17 tahun. Oleh karena itu, malam hari menjelang hari puasa, aku pun makan sekenyang-kenyangnya. Alhasil, di pagi hari pun aku masih merasa kenyang. Di siang harilah tiba rasa laparku. Aku pun mulai membayangkan makanan-makanan apa yang sekiranya akan aku makan. Berbagai keinginan pun mewarnai hari itu. Ya, aku ingin makan sate, ingin makan bakmi, ayam bakar, ditambah soft drink biar tambah mantab.
Akhirnya, tibalah waktu untuk berbuka puasa bagiku. Aku pun jadi untuk membeli keinginan-keinginanku tadi. Kupuaskan segala keinginanku dan aku pun kenyang. Hari itu pun ternyata terasa lebih menyenangkan, karena ada makanan-makanan yang aku sukai dan juga enak semua.
Apakah perilaku seperti itu sesuai dengan puasa yang dikehendaki?
Ya, memang perilakuku itu nampak sesuai yang ditentukan: Makan kenyang satu kali. Namun ternyata hal itu tidak lebih dari formalitas belaka. Dalam diriku ternyata masih ada banyak keinginan-keinginan atau boleh dikata “nafsu”. Berpuasa menurutku bukan hanya soal yang kelihatan, yaitu makan kenyang satu kali, tetapi juga perlu dilihat yang tak kelihatan, yaitu segala pikiran dan perasaan. Segala kehendak atau keinginan patutlah juga untuk diperhatikan sebab puasa tidak dinilai dari yang nampak namun juga dari yang ada dalam benak kita. Rasanya sama saja ketika kita berpuasa ternyata kita tidak dapat menahan segala keinginan-keinginan kita, entah itu keinginan untuk makan yang berlebihan, juga segala keinginan untuk berbuat yang tidak baik. Mungkin orang lain tidak melihatnya, namun Tuhan senantiasa mengetahui apa yang ingin, sedang dan akan kita lakukan. Berpuasa adalah kesempatan bagi kita untuk menarik diri dari segala keinginan-keinginnan daging dan mengarahkan diri pada Tuhan.

Doa
Allah Bapa di Surga, Engkaulah yang memiliki diri kami, Engkau tahu segala yang ada dalam diri kami termasuk keinginan-keinginan kami. Jangan biarkan kami ya Tuhan, jatuh dalam godaan-godaan yang dapat melemahkan kami dalam mengikuti jejak-Mu. Tuntunlah kami untuk setia, dengan sepenuh hati melaksanakan segala kehendak-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan yang senantiasa menjaga dan memelihara kami, sepanjang segala masa. Amin.

Aksi
Dalam masa pra paska ini aku ingin berpuasa atau pantang dengan sepenuh hati. Tidak hanya soal menahan makan namun juga menahan segala keinginan-keinginan diri yang tidak baik agar semakin dekat dengan Tuhan.

No comments:

Post a Comment